dailykota.com SIGI – Dinas Provinsi Sulteng merespons mahalnya dengan menggelar operasi pasar yang berlangsung di Marawola,  Kamis 29 Februari .

Sebanyak 3 ton beras yang disiapkan oleg Dinas Ketahanan Pangan yang bekerjasama dengan , ludes dalam 3 jam. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulteng, Iskanda Nongtji mengatakan, operasi pasar atau Gerakan Pangan () yang digagasnya adalah untuk merespons keluhan warga tentang naiknya harga beras.

Dinas yang dipimpiinnya ungkap Iskandar,terus  mengikuti dan mendengar keluhan warga tentang harga beras tersebut. Ia mengaku, turun ke pasar=pasar tradisional  yang ada di , Sigi dan Donggala serta memantau pergerakan harga beras di daerah=daerah. Dari situ ditentukan cara intervensi pasar. ‘’Untuk hari ini kami bersama Bulog melakukan di Marawola,” jelas Iskandar.

Ia mengatakan, tak hanya kali ini,  beberapa waktu kedepan pihaknya akan terus melakukan kegiatan yang sama, untuk memastikan agar warga tidak resah dengan kenaikan beras saat ini. Fenomena naiknya harga beras menurut dia, adalah fenomena yang terus berulang menjelang bulan puasa.

Ibu Syeni warga Desa Beka kepada wartawan mengaku sangat terbantu dengan pasar murah ini. Beberapa hari terakhir ini ia disibukan menjelajah beberapa pasar, namun tidak mendapatkan beras dengan harga seperti bulan sebelumnya.

‘’Pas di bilang tetangga ada pasar murah saya langsung kesini,” katanya.  Ibu Syeni membeli 10 lkilogram dan beberapa kebutuhan dapur.  Pada GPM kali ini, warga mendapatkan gula dengan harga murah Rp13.000 per kilo gram dan minyak goreng seharga Rp11.000 per kilogram. Pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Palu dan Sigi, harga beras dengan kualtas standar, mencapai Rp15.000 – Rp17.000 per kilo gram.

Menghadapi bulan , Dinas Ketahanan Pangan Sulteng kembali akan menggelar pada 5 -6 maret mendatang di Kelurahan Bayoge Palu. (hn)