dailykota.com PALU – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah mendorong Bulog Sulteng untuk segera mengisi kekosongan beras SPHP di pasaran. Jumat, 16 Februari 2024.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulteng, Iskandar Nongtji, sebagai tanggapan terhadap kelangkaan beras SPHP yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Iskandar mengakui bahwa kekosongan beras di pasar tidak di sebabkan oleh kurangnya cadangan beras pemerintah, melainkan oleh keterlambatan distribusi.
“Stok beras pemerintah sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan. Warga tidak perlu panik,” ujar Iskandar memberikan jaminan.
Menanggapi desakan dari Dinas Pangan tersebut, Bulog Sulteng hari ini telah mendistribusikan beras SPHP ke sejumlah ritel modern di Kota Palu. Totalnya, sebanyak 5 ton beras telah didistribusikan, dengan rincian 1 ton untuk Transmart dan 4 ton untuk BNS.
Sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulewesi Tengah, melakukan inpeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar modern di Kota Palu. Tiga retail modern yaitu Bumi Nyiur Swalayan Jalan S Parman, Transmart Jalan Sudirman dan Hypermart Jalan Diponegoro. Sidak di pimpin oleh Kepala Dinas Pertahanan Pangan Sulawesi Tengah, Iskandar Nongtji. Sidak tersebut karena kelangkaan beras Bulog di pasaran. Serta banyak nya keluhan dari masyarakat. Selasa, 13 Februari 2024.
sidak di lakukan untuk merespons keluhan masyarakat soal kenaikan dan kelangkaan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang di salurkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulteng. Ia mendatangi pusat perbelanjaan modern karena keluhan yang di dapatkannya, kelangkaan itu justru di outlet toko modern. Hasilnya, dari tiga pusat perbelanjaan yang di datangi, beras bulog dengan kemasan 5 kilogram yang di bandrol seharga Rp54.000 tersebut tidak lagi terlihat di outlet penjualan. *