dailykota.com , Kepala Subbagian dan di BKKBN , melaporkan progres penanganan stunting semester 1 kepada Sekretariat Tim Percepatan tingkat Kabupaten Donggala.

Ia menjelaskan bahwa pelaporan kinerja penanganan stunting di lakukan dua kali setiap tahun, yaitu untuk semester 1 dan semester 2. Pelaporan semester 1 harus di sampaikan paling lambat tanggal 15 Juli. Saat ini, Sekretaris Daerah telah menandatangani laporan tersebut, dan tanda tangan dari Pjt Bupati masih ditunggu.

“Laporan ini sudah kami unggah ke Bina Bangga untuk menghindari keterlambatan, meskipun masih ada waktu hingga Agustus untuk melakukan perbaikan,” ujarnya pada Kamis, 1 Agustus 2024, saat dikonfirmasi oleh media ini.

Menurutnya, laporan pertama telah sesuai dengan sistem e-kinerja. Berdasarkan data dari OPD terkait, pendampingan TK perubahan perilaku dan TPK keluarga berisiko telah berlangsung hingga Juni. Pendampingan keluarga berisiko stunting mencapai 23,40%.

“Data EPPGM dari Dinas menunjukkan penurunan stunting sebesar 20% hingga Juni. Meskipun ada kenaikan prevalensi stunting dari 32% pada tahun 2022 menjadi 34,1% pada tahun , intervensi serentak menunjukkan penurunan stunting mencapai 20% dari Januari hingga Juni,” jelas Salmah.

Intervensi serentak untuk semester pertama berlangsung dari tanggal 1 hingga 30 Juni. Data menunjukkan bahwa kecamatan dengan penurunan stunting tertinggi adalah , sementara yang terendah adalah Kiranja. Tahun ini, penanganan stunting mencakup 28 desa, meningkat signifikan dari 8 desa pada tahun lalu. (hn)