dailykota,com – Pengusaha di mulai mengeluhkan stagnasi yang berlanjut dalam beberapa tahun terakhir, memicu tingginya angka kemiskinan.

“Dua investasi saya di Kota Palu tidak berjalan karena ekonomi di sini tidak tumbuh,” ungkap Pengusaha B. Lamakarate () di Palu, Rabu. 21 Agustus .

Menurut ANL, stagnasi ekonomi ini disebabkan minimnya lapangan kerja yang diciptakan oleh pemerintah daerah. Akibatnya, banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan, yang akhirnya memperparah kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret mencatat jumlah penduduk miskin di Kota Palu mencapai 26.830 jiwa, sedikit meningkat dari tahun 2022 yang berjumlah 26.750 jiwa.

Berangkat dari keprihatinan ini, ANL bertekad maju sebagai wakil wali kota, berpasangan dengan Hidayat, untuk -2029. Mereka berdua memiliki visi yang sama: meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Palu dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Kami punya satu visi dan misi, yaitu menciptakan lapangan kerja agar ekonomi masyarakat Palu bisa lebih sejahtera,” ujar ANL.

Dia juga menilai Hidayat sebagai sosok yang sangat berpengalaman dalam birokrasi pemerintahan, mulai dari camat, kepala OPD, hingga . Anca, sapaan akrab ANL, menambahkan bahwa selama kepemimpinan Hidayat sebagai wali kota periode 2016-2021, angka kemiskinan di Palu tetap terkendali. Pada 2017, tercatat 25.490 jiwa penduduk miskin, sementara pada 2018 turun menjadi 25.260 jiwa. Bahkan pascabencana 2019, angka kemiskinan hanya sedikit meningkat menjadi 26.620 jiwa.

“Kami berdua memahami benar kebutuhan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, yang kesulitan mencari pekerjaan,” tegasnya.

Jika terpilih, ANL berjanji akan bekerja keras untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Palu. (*)