dailykota.com PALU, Anwar Hafid, meresmikan Recycle Center (SRC) sebagai bagian dari Bersih yang di gagas Dinas Lingkungan Hidup () .

Peresmian berlangsung di kantor DLH pada Jumat siang, 25 2025. Menandai langkah konkret pemerintah dalam menangani limbah plastik sekaligus mendukung kemandirian energi masyarakat.

SRC menjadi fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi pirolisis yang mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Teknologi ini memanfaatkan proses pemanasan bersuhu tinggi untuk mengurai plastik, di mana 10 kilogram plastik dapat menghasilkan sekitar 10 liter BBM.

“Inovasi ini membuka peluang besar, khususnya bagi dan untuk mengakses bahan bakar dan ramah lingkungan,” kata Gubernur Anwar Hafid dalam sambutannya. Ia juga mengapresiasi DLH serta dukungan korporasi melalui penyerahan mesin pirolisis dari CSR.

BBM hasil pirolisis akan membantu nelayan mengoperasikan perahu dan petani dalam menghidupkan alat-alat pertanian. Ini selaras dengan program BERANI Panen Raya dan BERANI Tangkap Banyak, yang menargetkan peningkatan produksi pertanian dan perikanan di daerah.

Gubernur menekankan pentingnya peran aktif komunitas. Ia mengusulkan agar setiap kelompok tani dan nelayan memiliki mesin pirolisis sendiri. Sehingga mereka bisa memproduksi BBM dari sampah plastik yang mereka kumpulkan.

“Kalau ini berjalan, kita tidak hanya membantu ekonomi masyarakat, tapi juga menjaga lingkungan. Mereka akan termotivasi mengumpulkan plastik, bukan membuangnya sembarangan,” ujar Anwar.

Kepala DLH Sulteng, Yopie Morya Immanuel Patiro, bersama perwakilan CV Bumi Batuan Mandiri, turut hadir mendampingi Gubernur dalam peresmian tersebut. SRC diyakini menjadi model awal yang akan diperluas ke berbagai daerah, membawa perubahan nyata dari limbah menjadi manfaat.