dailykota.com DONGGALA – Tim Mapala Galara dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako melaksanakan ekspedisi menaklukkan tiga puncak gunung: Sojol, Katopasa, dan Kondoruang. Dengan judul riset “Mengidentifikasi Sosial Ekonomi Masyarakat di Daerah Pegunungan”, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat, yang akan menjadi referensi dalam penelitian skripsi dan pengembangan anggota dalam bidang riset, petualangan, serta lingkungan.
Ketua Tim Rezki menjelaskan riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur sosial masyarakat pegunungan, termasuk pola interaksi, organisasi sosial, dan nilai-nilai budaya. Selain itu, tim akan menganalisis sumber pendapatan, jenis pekerjaan, serta tingkat kesejahteraan masyarakat, serta mengidentifikasi sektor ekonomi dominan seperti pertanian dan pariwisata.
“Hasil penelitian juga untuk menggali kebutuhan dasar masyarakat, termasuk akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, serta memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan untuk merancang program yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan,” ungka Rezki.
Ekspedisi dimulai pada 26-31 Desember 2024 untuk mendaki Gunung Sojol, dan dilanjutkan pada Februari 2025 untuk Gunung Katopasa dan Kondoruang. Kegiatan ini terfokus di kawasan pegunungan sekitar Desa Balukang, yang dapat diakses dengan perjalanan darat selama 5-6 jam dari Kota Palu.
Kegiatan tersebut melibatkan empat anggota Mapala Galara FEB Untad, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Universitas Tadulako, BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah, Polsek Sojol, Koramil 1306-Sojol, Pemerintah Desa Balukang, serta KPA Belibis Desa Tonggolobibi.
Beharap riset ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat dan juga anggota Mapala Galara. Riset yang dilakukan akan membantu pemerintah dan lembaga terkait dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi lokal. Selain itu, anggota Mapala Galara dapat mengembangkan kemampuan riset mereka dan memperdalam pemahaman tentang lingkungan pegunungan.
Selama perjalanan, tim menemukan berbagai flora dan fauna unik, serta kondisi hutan yang sangat rapat di Fuyul Sojol, yang merupakan cagar alam dengan status perlindungan tinggi. Para pendaki juga berinteraksi langsung dengan masyarakat Dusun Bonde yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka menanam berbagai komoditas seperti durian, cengkeh, coklat, pisang, dan buah-buahan lainnya. Masyarakat menunjukkan keterbukaan dalam berbagi informasi terkait kehidupan sehari-hari mereka, yang memberikan data penting untuk penelitian sosial ekonomi.
Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan penuh dari berbagai pihak, baik dari Universitas Tadulako, BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah, Polsek Sojol, hingga Pemerintah Desa Balukang. Semua kerjasama ini membuktikan pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan yang lebih besar untuk kesejahteraan masyarakat pegunungan.*