dailykota.com, PALU – Kelurahan Lere mengadakan simulasi bencana gempa dan tsunami, mengikuti jejak lima kelurahan sebelumnya: Mamboro Barat, Besusu Barat, Silae, Talise, dan Pantoloan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Yang di inisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman masyarakat terhadap bencana alam.
Simulasi di laksanakan di Jalan Ponegoro, depan Universitas Alkhairat Palu, pada Minggu, 19 Mei 2024. Berbagai unsur terlibat, termasuk PMI Kota Palu, TNI/Polri, serta warga dari berbagai kalangan seperti pelajar, ibu rumah tangga, dan lansia.
Penata Penanggulangan Bencana Ahlimuda BPBD Kota Palu, Gayus Novanto Pakan, menjelaskan bahwa Destana telah di laksanakan di enam kelurahan pesisir untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Gayus menekankan pentingnya kerjasama dengan lembaga untuk mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan sehingga mereka memahami cara menghadapi bencana.
“Kesiagaan dan kewaspadaan adalah hal yang paling penting terkait kebencanaan. Semuanya bisa di minimalisir ketika masyarakat sudah siap menghadapi bencana,” ujar Gayus.
Ia juga menambahkan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam situasi darurat. Dengan simulasi ini, di harapkan masyarakat Lere lebih siap dan sigap saat menghadapi bencana sesungguhnya.
Acara ini di hadiri oleh Lurah Lere Muhammad Fahmi, Kepala Markas PMI Kota Palu Fuad, Wakil Koordinator RMC 3 Ariel, Fasilitator Kota Palu Rosnita dan Eka Wardani, serta fasilitator dari Kelurahan Besusu Barat, Silae, dan Talise. Tim Monitoring Destana, I Ketut Sucipta, juga hadir dalam kegiatan ini. (hn)