dailykota.com JAKARTA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menanggapi dinamika situasi politik dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. Yang menunjukkan kecenderungan menuju kemunduran demokrasi, penyempitan ruang sipil, pelanggaran konstitusi, dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol. Jakarta, 6 Februari 2024.
Raynaldo G. Sembiring, Ketua Dewan Nasional WALHI, menyoroti kinerja pemerintah yang semakin menjauh dari prinsip-prinsip amanah Pasal 33 Konstitusi. Serta menegaskan pentingnya pemilu sebagai kesempatan bagi rakyat untuk menunjukkan kehendaknya.
WALHI mengajak semua pihak, bersama rakyat, untuk menerapkan PRINSIP PILAH-PILIH-PULIH dalam proses pemilihan Presiden, Wakil Presiden, dan Anggota Legislatif.
Prinsip Pilah mengacu pada evaluasi rekam jejak terkait konstitusi, hak asasi manusia, lingkungan, dan etika. Dengan memanfaatkan nilai dan prinsip WALHI sebagai pedoman.
Selain itu, prinsip ini mencakup analisis mendalam terhadap visi-misi, program, dan agenda setiap kandidat. Serta identifikasi kepentingan dari para pendukung mereka.
Sementara prinsip pilh pulih menekankan penolakan terhadap janji kosong, trik politik, dan praktik korupsi yang di lakukan oleh kandidat yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
WALHI berkomitmen untuk mendukung kandidat yang memperjuangkan agenda keadilan ekologi, serta terus mengawal upaya pemulihan Indonesia. (*)