dailykota.com – Plh. Wali , Irmayanti Pettalolo, menghadiri peresmian 21 unit hunian tetap (Huntap) di Shelter Indonesia (HCI), belakang SMP Negeri 21 Palu, Kelurahan . Sabtu, 28 September .

Peresmian ini menjadi langkah penting dalam upaya rehabilitasi bagi warga terdampak di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Irmayanti menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas pencapaian ini. “Hampir enam tahun pasca , Humainement Concernes (HC) berhasil membangun shelter bagi warga terdampak,” ungkapnya.

Ia menambahkan pembangunan ini tak hanya bertujuan untuk menggantikan yang rusak, tetapi juga untuk membangun pemukiman yang lebih tangguh menghadapi bencana.

Proses pembangunan di Petobo menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pengadaan lahan hingga penyelesaian fisik bangunan. “ keras dan kerjasama semua pihak. Serta tak lupa pertolongan Allah, memungkinkan hari ini kita bisa menyerahkan SK hunian bagi warga,” lanjut Irmayanti.

Pemkot Palu menjadikan pembangunan Huntap sebagai salah satu prioritas dalam percepatan pemulihan pasca bencana, salah satunya di Petobo. Teknologi pembangunan yang digunakan ramah lingkungan dan dirancang untuk tahan bencana. “Semoga Huntap ini tidak hanya menjadi tempat tinggal. Tetapi juga pusat edukasi bagi kawasan yang tangguh bencana di masa depan,” harapnya.

Irmayanti juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, badan usaha, perguruan tinggi, LSM, dan masyarakat Huntap dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pemukiman. Menurutnya, setiap kawasan Huntap di Kota Palu akan memiliki karakteristik unik yang mencerminkan tipologi ruang dan lingkungannya, sehingga bisa menjadi laboratorium sosial di masa depan.

Setelah penyerahan SK, Pemkot Palu berkomitmen melengkapi sarana dan fasilitas penunjang kawasan Huntap agar memenuhi standar pemukiman yang modern, bersih, dan berkelanjutan. Irmayanti juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan dan menjaga seluruh fasilitas yang telah diserahkan dengan baik.

“Saya menaruh harapan besar bahwa Huntap ini dapat menjadi solusi nyata bagi permasalahan pasca bencana yang ada di Petobo,” tutup Irmayanti. (*)