dailykota.com PALU – Pemerintah Kota Palu terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting. Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di Aula Kantor Camat Palu Selatan, Selasa, 10 Desember 2024, Kepala DP2KB Kota Palu, dr. Royke Abraham, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.
“Penanganan stunting harus dilakukan bersama-sama. Tim percepatan punya peran strategis, jadi kemitraan perlu diperkuat,” ujar dr. Royke.
Menurutnya, penanganan stunting mencakup aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, edukasi gizi harus menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui. “Fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan penting agar gizi anak terpenuhi,” tambahnya.
Pemkot Palu juga membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk memastikan intervensi gizi tepat sasaran. Upaya ini membuahkan hasil positif. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting turun dari 24,7% di 2022 menjadi 22,1% di 2023. Data e-PPGBM juga mencatat penurunan dari 7,9% di 2021 menjadi 6,16% di 2023.
dr. Royke optimistis, dengan strategi yang tepat dan terukur, angka stunting di Palu bisa terus ditekan. “Sinergi semua pihak penting untuk membangun generasi yang sehat dan berkualitas,” tutupnya. *