dailykota.com , Anwar Hafid, kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah penghasil nikel, Morowali. Dalam acara silaturahmi akbar dan peresmian objek Pofua’a Bente, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Sabtu, 19 April 2025, Gubernur secara tegas meminta agar PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) turut berperan dalam mencetak generasi unggul melalui program luar negeri.

Di hadapan ribuan warga, tokoh masyarakat, dan pejabat daerah termasuk Ketua II DPRD Sulteng serta Wakil Ketua III DPRD Ambo Dalle, Anwar Hafid menyerukan agar tanggung jawab sosial perusahaan () di manfaatkan untuk membiayai kuliah anak-anak Morowali ke luar negeri, khususnya ke negara maju seperti Tiongkok.

“Morowali telah memberi kontribusi besar bagi ekonomi nasional. Tapi kemajuan tidak akan sempurna tanpa kualitas SDM yang mumpuni. Karena itu, saya meminta agar PT IMIP mengalokasikan CSR mereka untuk mendanai pendidikan anak-anak Morowali ke luar negeri,” ungkap Gubernur dalam pidatonya yang di sambut antusias warga.

Tak hanya menyampaikan imbauan kepada perusahaan, Gubernur juga meminta Bupati Morowali untuk mengambil langkah konkret dengan menyampaikan permintaan itu secara resmi ke manajemen PT IMIP.

“Saya ingin ini tidak hanya jadi wacana. Saya minta Pak Bupati bersurat resmi dan membuka komunikasi aktif agar program ini bisa segera di realisasikan. Kita ingin 100 bahkan 200 anak Morowali setiap tahun bisa kuliah di luar negeri, engkap dengan biaya hidup dan pendidikannya,” tegasnya.

Anwar Hafid membayangkan masa depan Morowali yang bukan hanya di kenal karena tambang nikelnya, tetapi juga karena melahirkan generasi berpendidikan tinggi yang mampu memimpin dan mengelola potensi daerah secara mandiri.

“Bayangkan kalau Morowali punya seribu sarjana teknologi lulusan luar negeri. Mereka bisa kembali membangun kampung halamannya, membawa ilmu dan visi besar. Inilah investasi jangka panjang yang sesungguhnya,” tambahnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa minat masyarakat Sulawesi Tengah terhadap pendidikan tinggi terus meningkat. Hal itu terlihat dari program beasiswa Provinsi Sulteng yang saat ini telah menjaring lebih dari 25.000 pendaftar dari berbagai kabupaten/kota.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peluncuran destinasi wisata alam Air Terjun Pofua’a Bente yang masuk dalam program unggulan bertajuk Seribu Dewi, Seribu Desa Wisata. Program ini di rancang untuk mengangkat potensi wisata lokal sekaligus membuka ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

Dengan semangat membangun dari pinggiran, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa pendidikan dan pariwisata adalah dua sektor strategis yang harus berjalan beriringan dalam mewujudkan Sulawesi Tengah yang cerdas, mandiri, dan sejahtera. **