dailykota.com SIGI – Hasan Bahasyuan Institute secara resmi mengundurkan diri dari seluruh proses dan tanggung jawab pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) 2025 yang di jadwalkan berlangsung pada 3–5 Juli 2025 di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi.
Keputusan tersebut di sampaikan melalui surat resmi yang di layangkan kepada Pemerintah Kabupaten Sigi pada 3 Juni 2025. Pengunduran diri ini di lakukan menyusul ketidakterlibatan lembaga tersebut dalam persiapan festival. Meskipun sebelumnya berperan sebagai perancang awal konsep FDL 2025.
Direktur Hasan Bahasyuan Institute, Zulfikar Usman, menjelaskan pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan ataupun penjelasan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi terkait perubahan tersebut. Bahkan, menurutnya, konsep awal FDL yang telah di rancang lembaganya di gantikan secara sepihak oleh Dewan Kesenian Sigi tanpa koordinasi.
“Konsep Festival Danau Lindu yang kami ajukan telah melalui proses kurasi panjang hingga akhirnya masuk dalam Kalender Event Nasional melalui Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. Dengan mengusung tema Etno-Ekologi Tourism yang menekankan isu perempuan dan lingkungan,” ungkap Zulfikar.
Festival Danau Lindu 2025 sendiri sebelumnya di tetapkan sebagai salah satu event unggulan nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor SK/13/HK.01.02/MP/2025. Setelah berhasil lolos seleksi ketat yang di ikuti ribuan usulan dari berbagai daerah di Indonesia.
Zulfikar menambahkan, perubahan sepihak terhadap konsep festival tidak hanya mengabaikan kerja keras tim selama proses kurasi. Tetapi juga berpotensi menurunkan reputasi penyelenggara dan merusak integritas festival sebagai ajang pariwisata berbasis budaya dan lingkungan.
Sehubungan dengan itu, Hasan Bahasyuan Institute menyatakan tidak bertanggung jawab atas pelaksanaan FDL 2025, baik dari segi konsep, teknis, maupun pencapaian program KEN. Lembaga tersebut juga mengajukan permohonan kompensasi intelektual kepada Pemerintah Kabupaten Sigi atas seluruh biaya yang telah di keluarkan sejak tahap pra-kurasi hingga pengunduran diri. Selain itu, mereka mempertimbangkan langkah hukum atas dugaan plagiasi konsep oleh pihak-pihak yang memodifikasi tanpa izin.
Meski demikian, Zulfikar menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin sebelumnya.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang telah di berikan kepada kami dalam merancang Festival Danau Lindu pada tahun 2023 dan 2024. Partisipasi dalam dua edisi tersebut merupakan kehormatan besar bagi kami dalam upaya membangun pariwisata lokal yang berkelanjutan di Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Hasan Bahasyuan Institute berharap Festival Danau Lindu 2025 tetap dapat memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat Lindu dan Kabupaten Sigi secara keseluruhan, meskipun tanpa keterlibatan mereka dalam pelaksanaannya. **