dailykota.com PALU – Ketua Komisi C DPRD sekaligus (HIPMI), Al-Amri, menanggapi serius wacana reshuffle pengurus HIPMI Kabupaten Laut yang menyeret nama Bendahara Umum BPD HIPMI Sulteng, Fathur Razaq.

Abdurahim Nasar, yang akrab di sapa Wim, menilai wacana tersebut tergesa-gesa dan tidak mencerminkan semangat kolegialitas dalam tubuh organisasi. Ia menekankan pentingnya menjaga soliditas dan etika organisasi, bukan justru saling menjatuhkan di ruang publik.

“Fathur adalah sosok yang aktif dan konsisten hadir di berbagai penting HIPMI Sulteng. Ia bukan hanya menjalankan fungsi sebagai bendahara, tetapi juga berperan besar dalam membina kader muda dan mendorong sektor ,” ujar Wim, Selasa, 17 Juni 2025.

Wim menyayangkan manuver yang menyeret nama Fathur hanya karena ketidakhadiran dalam satu-dua kegiatan. Menurutnya, penilaian terhadap kader seharusnya di lihat secara menyeluruh, bukan berdasarkan momen tertentu.

“Jangan sedikit-sedikit goreng isu reshuffle hanya karena absensi di satu agenda. Ini organisasi besar, bukan komunitas adu gengsi. Kita butuh kontribusi nyata, bukan manuver politik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa reshuffle bukan keputusan yang bisa dilakukan sepihak. Ada mekanisme internal, forum resmi, dan evaluasi menyeluruh yang harus di lalui jika memang ingin melakukan pergantian kepengurusan.

“Kalau reshuffle bisa di lakukan hanya karena opini satu-dua orang, maka marwah organisasi bisa runtuh. HIPMI itu institusi terhormat yang di bangun atas dasar kepercayaan, bukan arena manuver,” tambahnya.

Lebih jauh, Wim menyinggung masih banyak kader yang kurang aktif namun tetap di pertahankan karena organisasi menghormati proses dan potensi jangka panjang. Ia meminta semua pihak menahan diri dan lebih fokus pada pemuda dan pengusaha muda.

“Jangan habiskan energi untuk konflik internal. Tantangan pengusaha muda ke depan jauh lebih berat, dan kita butuh kolaborasi bukan perpecahan. HIPMI harus tetap jadi rumah bersama bagi anak muda yang ingin bertumbuh dan berkontribusi,” pungkasnya. *