dailykota.com Untuk memastikan stabilitas dan pasokan bahan pangan di tengah masyarakat, Wakil Wali , Imelda Liliana Muhidin, melakukan inspeksi mendadak () di Tradisional Masomba, Jumat pagi, 25 Juli 2025, bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Palu.

Sidak ini di lakukan menyusul laporan warga terkait kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, khususnya , yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

“Hari ini kita fokuskan ke komoditas beras. Tidak di temukan beras oplosan, namun memang terjadi kenaikan harga dari Rp14.000 menjadi Rp16.000 per kilogram,” ungkap Wakil Wali Kota Imelda.

Ia mengakui bahwa kenaikan harga sebesar Rp2.000 per kilogram cukup dirasakan masyarakat, meski daya beli dinilai masih terjaga.

Sebagai langkah intervensi, Pemerintah Kota Palu meminta untuk menyalurkan beras (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) seharga Rp62.500 per 5 kilogram. “Kita berharap turunnya ini bisa menstabilkan lain di pasar,” tambahnya.

Harga Cabai Turun, Bawang Masih Berfluktuasi

Selain beras, tim juga memantau harga cabai keriting, tomat, serta bawang merah dan bawang putih. Dua hari sebelumnya, harga cabai sempat melambung hingga Rp35.000 per kilogram, namun kini telah turun di kisaran Rp16.000–Rp18.000.

Penurunan harga tersebut turut memengaruhi pola belanja masyarakat, yang cenderung membeli dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya.

Sementara itu, harga bawang merah dan putih masih bervariasi, berada di kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram, tergantung kualitas dan ketersediaan barang.

“Kita harapkan dalam 10 hari ke depan harga bisa stabil, apalagi jika cuaca mendukung pasokan dari petani,” ujar Imelda.

Pemerintah Kota Palu melalui sidak ini menegaskan komitmennya untuk terus memantau harga pangan di pasar tradisional, menjaga pasokan tetap aman, serta melindungi daya beli masyarakat dari gejolak harga. *