dailykota.com DONGGALA – Salah satu wabah penyakit Jembrana menghantam populasi ternak sapi di Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang. Seorang penduduk setempat, Darius, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyebaran penyakit tersebut.
“Kami sangat khawatir karena sudah lebih dari sebulan tercium bau bangkai sapi yang mati karena penyakit ini,” ujar Darius. Senin, 26 Februari 2024.
Darius melaporkan bahwa sekitar 100 ekor sapi telah meninggal dunia akibat terserang penyakit Jembrana. Menimbulkan kerugian yang mencapai 500 juta rupiah bagi para peternak di Desa Lombonga.
“Peningkatan jumlah sapi yang mati ini juga berdampak pada penurunan harga sapi sebesar 50 persen. Karena sebagian besar warga lebih memilih menjual ternak yang sehat demi menghindari penyebaran penyakit ini,” tambahnya.
Gejala penyakit ini meliputi demam, kejang-kejang, dan kematian yang cepat terjadi pada sapi yang terinfeksi. Meskipun hanya menyerang sapi jenis Bali, warga setempat merasa khawatir akan dampak ekonomi yang signifikan.
Hari Soetjahyo, Kepala Dinas Peternakan Donggala, mengakui kesulitan dalam menangani situasi ini karena sulitnya mengambil sampel organ dari bangkai sapi yang sudah tidak ada saat petugas tiba di lokasi kejadian. Dia juga menegaskan bahwa penyakit Jembrana hanya menyerang sapi Bali, sedangkan jenis sapi lainnya tidak terpengaruh.
Pihak terkait dari Pemerintah Daerah (Pemda) Donggala dan Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan segera mengambil langkah-langkah penanganan yang efektif guna mencegah penyebaran penyakit dan melindungi ternak serta ekonomi masyarakat Desa Lombonga dari dampak lebih lanjut. (*)