dailykota.com JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024, Jasa Raharja mengadakan diskusi interaktif bertema “Bersama Jasa Raharja Melawan Korupsi untuk Membangun Negeri”. Acara ini berlangsung pada Rabu (11/12/2024) di Ballroom Gedung Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta.
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber ternama, di antaranya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak, Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng, serta konten kreator Rizki “Gerung”. Hadir pula Direksi Jasa Raharja dan PT Jasaraharja Putera, para kepala unit kerja, serta kepala cabang Jasa Raharja dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa komitmen antikorupsi harus menjadi kesadaran pribadi setiap individu. “Dalam menjalankan tugas melayani masyarakat, terutama dalam pembayaran santunan, kami berkomitmen untuk menjaga integritas. Kami juga terus melakukan transformasi dengan menerapkan sistem pengawasan dan pembayaran cashless,” ujarnya.
Rivan menambahkan bahwa upaya ini bukan sekadar mengubah cara kerja di Jasa Raharja, tetapi juga berdampak pada ekosistem secara menyeluruh. “Korupsi sekecil apa pun tidak boleh terjadi. Kita harus memulai dari diri sendiri untuk membangun negeri ini,” tegasnya.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, dalam paparannya menyebutkan bahwa upaya pencegahan korupsi harus di lakukan secara masif, khususnya di lembaga yang melayani publik. “Menurut UU No. 19 Tahun 2003, BUMN adalah bagian dari penyelenggara negara. Penerimaan gratifikasi atau suap bisa berujung pada hukuman berat,” ungkapnya. Johanis juga menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi sejak dini untuk membentuk generasi yang berintegritas.
Sementara itu, Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng menyatakan bahwa celah korupsi bisa muncul di mana saja. “Integritas diri sangat penting. Jangan sampai perilaku korupsi di anggap sebagai budaya. Budaya seharusnya mencerminkan hal-hal baik,” katanya.
Melalui peringatan HAKORDIA 2024 ini, Jasa Raharja menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat komitmen antikorupsi. Diskusi ini di harapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun integritas di seluruh elemen masyarakat.