dailykota.com PALU – Calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024-2029, Anwar Hafid, berjanji memperjuangkan kesejahteraan tenaga honorer dengan menyetarakan gaji mereka dengan Upah Minimum Provinsi (UMP). Komitmen ini di sampaikan dalam acara “Lebih Dekat dengan Anwar Hafid”, yang di tayangkan secara langsung di kanal YouTube Tempodotco. Jumat, 22 November 2024.
“Tenaga honorer kita banyak yang hanya menerima gaji Rp500.000 hingga Rp1 juta per bulan. Ini tidak adil bagi mereka yang sudah bekerja keras dan mengabdi penuh untuk masyarakat,” tegas Anwar. “Jika di beri amanah memimpin Sulawesi Tengah, gaji honorer akan saya samakan dengan UMP. Ini adalah bentuk penghormatan nyata atas dedikasi mereka,” tambahnya.
Langkah Nyata dari Pengalaman Sebelumnya. Anwar mengungkapkan keberhasilannya saat menjabat sebagai Bupati Morowali, di mana ia mengubah status tenaga honorer menjadi pegawai kontrak daerah. Kebijakan ini mengurangi ketergantungan sekolah terhadap pungutan komite dan memberikan kepastian penghasilan yang lebih layak.
“Saat menjadi bupati, saya memastikan tenaga honorer di ambil alih oleh pemerintah daerah. Kebijakan ini akan saya lanjutkan di tingkat provinsi, khususnya untuk SMA yang berada di bawah kewenangan gubernur,” jelas Anwar.
Perjuangan untuk Kesejahteraan Honorer. Sebagai mantan anggota DPR RI, Anwar Hafid dikenal aktif memperjuangkan hak-hak tenaga honorer. Menurutnya, mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang layak mendapatkan pengakuan dan kesejahteraan lebih baik.
“Kita harus memastikan tidak ada lagi honorer bergaji di bawah standar. Mereka berhak hidup lebih sejahtera dan dihargai atas kerja keras mereka,” tegasnya.
Solusi untuk Sektor Pendidikan. Program penyetaraan gaji honorer ini menjadi salah satu solusi konkret pasangan calon nomor 2 untuk memperkuat sektor pendidikan di Sulawesi Tengah. Anwar Hafid berharap, langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga mengangkat taraf hidup para guru honorer di seluruh wilayah provinsi.
Dengan program yang berpihak pada tenaga honorer, Anwar Hafid menawarkan harapan baru bagi dunia pendidikan Sulawesi Tengah yang lebih adil dan berkualitas. **